Kosong Yang Menemukan Kekosongan

Petemuan, mengandung kesakralan tersendiri dalam situasi sekarang ini. Beredar informasi entah hoax entah kebenaran semua samar-samar tak terlalu pandai untuk dibedakan. Maling teriak penjara seperti itulah tampaknya. Amabisi-ambisi manusia tak punya kuasa atas kendali diri yang dipenuhi misteri. Resiko, benar-benar biadab kami malam ini nongkrong ditengah-tengah musibah.

Tak direncanakan sebenarnya pertemuan malam mini, sangking tak terencana dan rencana menjadikannya nyata. Pristiwa itu terjadi nyata bukan rencana. Memang segalanya butuh rencana, namun rencana tak baik juga bila tak jadi nyata. Bingung mau cerita tentang apa, yang jelas obrolan kosong malam yang membutuhkan sedikit pencahayaan untuk memastikan kekosongan senyata-nyatanya.

Politik Dan Kepartaian
Apa itu politik? Kenapa harus menggunakan partai? Politik menjadi obrolan paling menarik abat ini, obrolan yang tak akan selesai dengan secangkir kopi, begitupun malam ini. Kulitnya aja tak selesai. Sangking menariknya obrolan tentang politik, membuat orang-orang berebut tak karuan, berebut kekuasaan. Katanya ingin menjual ide besar tentang kemajuan bangsa, kepleset dikit bisa jadi bangsat. Begitupun malam ini kami bertemu dengan bahaya besar covid-19 yang tak kasat mata itu, menunjukan penting sekali politik itu bro.

Mengulik-ulik sisi terdalam apa sebenarnya politik? Apakah hanya sekedar kontestasi yang berlatar belakang demokrasi namun otoritarian dan hanya sekedar untuk kekuasaan yang ujung-ujungnya menindas. Sesimpel itu politik sekrang, yang penting jabatan? 

Namun bukanlah itu hakikat politik yang sebeanarnya. Kalau saya boleh katakan, politik itu adalah jalan terbaik mewujudkan keadilan dan menuju kemajuan. Dengan itu kita dapat dengan mudah menjalin hubungan dengan siapapun baik keluarga, tetangga, teman, rekan bisnis atau yang lainya, semuanya politik. Artinya politik itu membantu, jalan kita untuk menggapai tujuan. Sesederhana itu. Asal jangan munafik, hari ini bilang begini, besok begitu.

Secara sederhana setiap manusia pasti berpolitik dan setiap politik adalah kebaikan. Kalau kita lihat politik yang sekarang yaitu politik praktis begitu, bukan politiknya yang salah, mungkin orangnya. Dan yang penting tak ada politik praktis, politik itu sederhana mendalam. Harus diingat yang saya jelaskan tak ada diwikipedia.

Menemukan Bakat, Pendidikan
Obrolan kedua kami mulai, walau sebenarnya obrolan kami tak punya panduan kesatu maupun kedua dan seterusnya, hanya mengalir saja dan topiknya berganti begitu saja sesuai keplesetnya dimana. Setidak begini, ini hanya curhatan anak semester tua yang sudah melewati setengah masa, dan dalam waktu membimbangkan. Mau jadi apa kedepan? Sebenarnya kita ini pada jalur yang benar atau salah dan atau tersesat? Seperti itulah kira-kira kebimbangannya.

Bung yang sedikit tua atau lebih senior menjawab. “Sebenarnya bakat itu ada pada setiap manusia sejak dia lahir, jadi yang harus dilakukan adalah mengembangkan bakat itu. Atau seandainya mau menekuni bakat yang lain boleh-boleh saja, namun dikhawatirkan waktumu tak akan cuku untuk menekuni itu sampai benar-benar ahli.” Seperti itu lebih kurangnya, ujar bung andi.

Saya mempertanyakan ulang, bakat itu sudah spesifik kepada suatu bidang tertentu atau suatu potensi yang terbentuk saat kita menekuni sesuatu? Jawabannya: bakat itu merupakan sesuatu yang ketika dilakukan maka menimbulkan rasa nyaman dengan itu dan terdorong untuk melakukannya lagi (secara lamiah). Kurang lebih seperti itu. 

Menarik sebenarnya topik tentang bakat ini, terkhusus kita yang dalam kebimbangan yang haq, benar-benar pada fase yang antara kekiri kekanan itu rasanya tak ada pilihan, walau tak memilih adalah pilihan. 

Disinggung juga tentang pendidikan, seharusnya pendidikan dasar (saat masih anak-anak) seharunya mengarahkan pada suatu kesukaan atau ketertarikan tersendiri yang terjadi secara alamiah pada yang besangkutan. Jeleknya pendidikan kita tidak seperti itu. Kedepan bisa kita pikirkan ulang. Dan catatan pendidikan bukan hanya disekolah.

Mengoreksi Niat
Topik menarik selain yang diatas dalam obrolan kami malam ini, yang kami rasa sangat penting walau agak sedikit canggung untuk diobrolkan. Yaitu topik tentang keyakinan dan pendirian, bahas-bahas tentang tuhan. Sebenarnya bukan ingin mengatakan tentang prasangka buruk pada tuhan namun lebih kepada diri sendiri yang terlalu berlebihan sehingga sering kecewa.

Apa sebenarnya inti dari kita sholat? Cukup penting pertanyaan seperti ini, walau yang saya katakana diawal sedikit canggung. “Inti dari sholat adalah kewajiban” itu merupakan perintah yang diturunkan allah melalui rasulullah Muhammad saw. 

Kalau ada yang mengatakan sholat itu kebutuhan dan sebagianya boleh-boleh saja, itu penafsiran. Yang terpenting adalah tentang ikhlas dari ibadah itu, diniatkan benar-benar karena Allah bukan yang lain. Jangan sampai ada tuhan-tuhan lain. Makanya jika kita pahami ibadah itu bukan hanya perkara sholat, tapi segala aktivitas yang dilakukan hanya atas dasar allah bukan yang lain. Kurang lebih seperti itu.

Kira-kira singkatnya seperti itu obrolan kami malam tadi, tak terasa sudah pukul satu dini hari. Setidaknya itu yang saya ingat dan ada juga yang tak bisa saya ceritakan dalam tulisan karean takut salah tangkap, walau yang sudah tertulis juga bisa salah dipahami. Intinya kita sama-sama belajar. Salah itu salah, dan yang tak pernah salah mungkin dia bukan manusia.

Komentar

Postingan Populer