Apa dan siapa yang radikal ?
Belumlah
lama, baru beberapa hari yang lalu terbentuknya kabinet kerja Indonesia maju.
Ketika sumpah jabatan, presiden dan wakil presiden serta menteri dan wakilnya
maka amatlah besar harapan yg tergantung dihati dan pikiran bapak-bapak semua,
lewat kerja nyata yang kongrit dan komitmen yang kuat demi kepercayaan
masyarakat. Harapan penuh masyarakat nampaknya tidaklah semuda membalik telapak
tangan, untuk mewujudkannya maka dari itu rakyat memberi waktu kerja yang cukup
lama yaitu satu priode masa jabatan, tentunya bukan agar program itu terlaksana
diakhir-akhir masa jabatan akan tetapi ada tahapan-tahapan yang mungkin anda
akan lakukan. Kami sendiri belumlah paham apa yang akan anda lakukan, baik
untuk kami atau hanya baik untuk anda, waktu akan menjawab.
Namu
nampaknya ujian itu amatlah dasyat terkhusus untuk kami masayarakat, belum lah
genap sebulan bahkan baru beberapa hari saja anda menjabat akan tetapi kuping
kami amat jelas untuk mendengar, mata kami amatlah terang untuk menglihat, dan
hati kami amatlah luas untuk sebuah kepercayan. Engkau ciderai keprcayaan kami
dengan isu yang sedang hangat-hangatnya saat ini, semua tahu lewat media-media
dan anak kecil sampai kakek pun tau. Sakit rasanya tertusuk duri apalagi
senjata atau peluru tajam, namun belumlah sakit semua itu dibanding kesakitan
yang anda tujukan kepada kami lewat simbol keyakinan kami. Aturan yang melarang
cadar dan celana cingkarang, apa maksud dan tujuan ini? Itu hak atas pilihan
keyakinan seseorang, negara tidak boleh melarang itu, mencampuri urusan
keyakinan seseoranga dan bahkan melanggar HAM yang disepakati bersama. Dan
lebih jauh lagi dikaitkan dengan isu radikal, ditaro dimana akal dan hati anda.
Radikal?
Apa yang salah dengan radikal, orang berpikir secara detail sampai kedasar
akar-akarnya. Jangan mehakimi pikiran orang, itu kebebasan setiap yang punya
akal, jangan pamerkan anda yang tak punya akal lalu seenak-enaknya mengatakan
orang salah.
Oke…
yang disebut radikal oleh pemerintah adalah yang anti Pancasila. Takut ada yang
merubah Pancasila yang sudah disepakati bersama sehingga muncul berbagai macam
cara agar Pancasila tidak dirubah. Pancasila itu apa dan dimana Pancasila? Dari
sekolah dasar dicekoki dengan gambar burung garuda dan teks Pancasila namun tak
pernah dijelaskan dengan kongkrit apa itu kenapa harus memakai ideology itu,
pakah hanya menghargai jasa para pahalawan yang membentuknya tapi tidak
menjalankannya atau memang tidak paham sehingga ini hanya dalih untuk bicara
anti Pancasila radikal.
Pancasila,
kalo bener-bener ada lantas tidak akan ada lagi perselisihan mengatas namakan
agama, penindasan terhadap yang lemah, perpecahan antar suku dan daerah,
pengambilan keputusan secara sepihak, dan ketidak setaraan. Sungguh begitu
aman, nyaman, dan damainya jika Pancasila itu bebenar ada, kita tidak akan lagi
meliahat kemiskinan, ketidak adilan dan penindasan.
Sangatlah
perihatin jika yang dikait-kaitkan dengan isu radikalisme ini umat agama
tertentu atau yang dalam hal ini islam, sedangkan pemberontakan paling sering
terjadi yang saya bisa katakana didunia ini bukan ummat islam yang melakukan.
Lalu symbol agama tolak ukurnya, yang padahal umat nasrani, yahudi, majusi dan
lain sebagainya bisa saja melakukan kejahatan namun menggunakan pakaian islam,
tapi pikiran tidak kesini atau tidak mau menyentuh ini?
Jangan salahkan kami rakyat kecil ini, jika, kepercayaan yang kami berikan bukan untuk penghianatan.


Komentar
Posting Komentar