NEGARA DAULAT PARTAI
Rakyat dan penderitaan
Sungguh
menyenangkan hidup ditempat yang nyaman tanpa kegaduhan, bukan kegaduhan yang
disebabkan oleh rakyat yang beragam karena rakyat tidak mungkin gaduh. Siapa
yang membuat kegaduhan ini, yang menyabakan kegaduhan adalah mereka yang
menjual janji-janji namun berhianat dikemudian hari, siapa mereka saya rasa
anda tahu dan mungkin saja dia adalah yang anda salah satu penyumbang suaranya.
Tidak usah merasa salah karena yang salah bukan anda dan bukan pula mereka yang
anda pilih, tapi mereka yang anda pilih namun bukan memperjuangkan hak rakyat, karena
ketakutannya bukan pada rakyat.
Bukan
ingin bicara mengambang-ambang dan bukan pula ingin menghayal-hayal yang tidak
jelas, kami hanya berimajinasi yang mungkin dalam pemahaman anda hanyalah
hayalan tapi bagi kami khayalan kami karena kenyataan yang tampak bagi kami dan
anda pun sebenarnya melihatnya dan bahkan mungkin anda sendiri yang membuatnya.
Sebenarnya kami cukup terbantu dengan perbuatan busuk anda, kami menjadi paham
bukan anda yang salah karena tidak memperjuangkan hak kami karena hak kami
tidak usah diperjuangkan dan memang sudah menjadi hak milik kami, tapi jangan
anda rampas hak kami, cuman itu saja yang kami minta.
Penjual
menunggu pembeli, bukan hanya sekedar menunggu, jika hanya itu pembelipun tak
begitu tertarik dengan dagangan penjual, makanya para pedagang butuh
kreativitas dan sedikit keahlian dalam menarik pembeli, mungkin barang yang
ditawarkan murah, tampilannya menarik, dan enak. Tapi apakah itu akan bertahan
lama dan diniatkan dengan benar, atau jangan-jangan murah diawal terus mahal,
tampilan menarik namun busuk didalam, dan enak hanya yang menjadi cicipan saja.
Tidaklah
mudah menjadi rakyat, mungkin mereka akan ngomong balik tidak mudah jadi
pejabat publik. Tapi itu sebenarnya tidak kan terucap bahkan terbesit sedikitpun
jika sama-sama sadar dalam satu perjuangan kesejahteraan, jadi kekeliruan yang
membuat penyesalan dan kegelisahan bersama ini hanyalah produk para kelompok
tertentu yang merasa punya daulat hanya mereka sehingga semenah-menah menindas
rakyat.
Wakil rakyat atau wakil partai
Depan
perwakilan rakyat atau yang sering kita panggil DPR. DPR adalah wakil-wakil
rakyat diparlemen yang menjadi penyambung lidah atau aspirasi rakyat sehingga
apa yang rakyat butuhkan diperjuangkan dan apa yang membuat rakyat sengsara dan
menderita mereka perjuangkan untuk disingkirkan. Makanya dalam sistem negara
yang mengadopsi konsep trias politika yang dicetuskan oleh pemikiran montesque
ini menganut tiga cabang bagian yaitu eksekutif (pemerintah), yudikatif (MPR), dan
legeslatif (DPR).
Kita
titipkan semua yang kita butuhkan untuk diperjuangkan diparlemen, itu saja
sebenarnya sudah keliru, rakyat bukan ingin diperjuangkan hak-haknya, yang kami
butuhkan negara tidak mengganggu kami dalam menjalankan apa yang menurut kami
penting dan benar.
Keberpihkan
nampaknya tidaklah berpihak pada tuan dan pemegang kekuasaan tertinggi yaitu rakyat,
buktinya kebijakan atau keputusan yang diambil bukan karena memandang rakyat
tapi tunduk kepada partai. Tunduknya pejabat publik ini kepada partai bukan
tanpa alasan, pertama partai sebagai
sistem yang dianut negara untuk mengangkat pejabat publik, dan yang kedua partai itu sendiri yang punya
daulah sendiri terhadap anggotanya atau pengikutnya.
Partai mematikan narasi dan menghancurkan
bangsa
Bangsa
ini punya banyak sekali orang-orang yang bukan hanya sekedar pintar namun mampu
dan mau berjuang untuk rakyat. Kita sering melihat anak bangsa ini menjuarai
perlombaan-perlombaan tertentu secara internasional dan bahkan penghargaan
internasional lainnya, lalu kenapa negara ini belum sejahtera sampai sekarang?
Menjadi
seorang yang pandai dan punya banyak pengetahuan ternyata tidaklah mudah,
membutuhkan kemauan dan waktu yang sangat lama. Maka tidak jarang banyak yang
merasa kala lebih awal, namun tidaklah perisip seperti ini hadir dalam diri
kita yang terlahir ditengah bangsa yang masih membutuhkan banyak asupan ilmu
itu dan jangat samakan dengan bangsa barat. Barat yang kita lihat bukan
seketika langsung seperti sekarang, ada proses yang telah mereka lalui begitu
panjang, banting-membanting, lempar-melempar, terjang menerjang, dan
coba-mencoba yang sudah tak asing bagi mereka. Sehingga apa yang mereka
inginkan berbuah manis seperti yang kita lihat saat ini. Barat seharusnya
menjadi gambaran bagi kita bahwa perjuangan itu tidaklah ujuk-ujuk berhasil, butuh
perjuangan yang keras.
Namun
ada yang lebih mengecewakan kepandaian/kepintaran diamanfaatkan untuk hal-hal
yang salah, dan bahkan yang lebih kejam narasi atau argumentasi itu dibatasi.
Seharusnya tidak ada batasan untuk itu karena bangsa dan negara ini butuh
pikiran-pikiran yang revolusioner tanpa batas yang mampu mengarungu samudra dan
badai didepan mata.
Pejabat
publik dipilih rakyat untuk memberikan penjagaan dan tatanan struktur dalam
suatu sistem yang komplek dan sempurna untuk kemaslahatan bersama. Mandat yang
kami berikan merupakan suara kesatuan kami bahwa apa yang keliru dihadapan kami
dapat teratasi dan menjadi sesuatu luaran baru yang dapat dinikmati bersama
oleh anak bangsa ini.
Harapan
yang begitu besar rupanya tidaklah seperti yang diinginkan, yang terjadi malah
sebaliknya. Menghancurkan persatuan dengan melancarkan politik identitas untuk
menggait suara, atau walau diraih dengan jalan yang baik dan sesusai, tetap
saja kekuasaan yang diberikan tidak sepenuhnya dapat dijalankan dengan maksimal
karena daulat partai mengalahkan daulat rakyat. Apakah daulat partai lebih
tinggi daripada daulat rakyat? Tentu tidak, apa yang dipahami saat ini adalah
sistem yang keliru atau sengaja kekeliruan ini dilakukan untuk mendapat restu
dari partai. Partai tidak boleh membatasi para kadernya untuk bertindak atau
berbuat untuk kebaikan rakyat, kalau ini tidak bisa diatasi dan ditinggal maka
tuduhan kami dan kita semua memang benar bahwa partai mematikan narasi dan
menghancukan bangsa.
Berbenah diri
Memang
akan sedikit susah jika kita bicara tentang apa yang harus kita lakukan untuk
menyelamatkan kekeliruan yang sudah menjadi darah daging para anak bangsa ini,
tapi jika kita mau dan bertekat kuat saya rasa kita mampu menenggelamkan kekeliruan
ini dan memunculkan luaran baru yang akan menimbulkan pengetahuan yang komplek
bahwa apa yang dilakukan selama ini keluru dan harus dibenahi.
Sebenarnya
apa yang terjadi saat ini, petama, pengetahuan
yang terbatas sehingga mudah bagi sebagian orang tersebut untuk membuat aturan
sendiri dan inilah yang menyebabkan kepentingan yang dibawa bukanlah
kepentingan rakyat namun lebih pada kepentingan diri sendiri. Pemahaman yang
harus digali tanpa menghiraukan apapun yang akan terjadi, yang terpenting
pemahaman itu kuat didiri sendiri sehingga tidak gampang percaya dengan
propokasi-propokasi yang muncul dimasyrakat dan dapat melanjutkan pada tahap
berikutnya. Kedua, setelah
pengetahuan didapat mulailah terjun sendiri untuk memperjuangkan kebutuhan
rakyat, tentunya dengan berbagai cara seperti mencalonkan diri sebagai pejabat
publik atau meningkatkan pendidikan masyarakat. Pendidikan politik masyarakat
harus ditingkatkan untuk menghilangkan semua kebohongan yang terjadi.
Mungkin
sebuah perubahan terhadap apa yang telah menjadi bahan konsumsi utama masyarakat
akan sulit untuk dilakukan dan bahkan membuat kita merasa bahwa kita tidak
mampu untuk melakukannya, tapi ketidak yakinan kita ini hanyalah pengganggu
yang datang seketika saja yang membuat kita lemah dan putus asa. Namun ketika
kita benar-benar merasa bahwa sistem kehidupan ini sudah sangat amat keliru
maka tekat dan semangat kita akan kembali tumbuh yang kemudian berkembang
menjadi semangat yang berwujud keyakinan yang kuat.


Komentar
Posting Komentar